Pernahkah kamu mengalami vagina terasa becek? Jika iya, kondisi tersebut mungkin membuat kamu merasa tidak nyaman. Namun, kamu tidak perlu terlalu cemas, karena vagina becek cukup umum dialami oleh wanita. Lantas, apa saja penyebab vagina becek? Simak dalam artikel Medikacare berikut ini.
Pada dasarnya, sistem reproduksi wanita memiliki mekanismenya sendiri untuk menjaga kelembapan vagina. Caranya adalah dengan mengeluarkan cairan dari kelenjar Bartholin di dalam vagina dan serviks. Selain melembapkan, cairan ini akan membantu membersihkan vagina dari bakteri dan sel kulit mati.
Penyebab Vagina Becek
Berikut adalah beberapa penyebab vagina terasa becek:1. Sedang Mengalami Ovulasi
Masa ovulasi atau masa subur pada wanita kerap ditandai dengan vagina terasa basah atau lembap. Kondisi ini dapat terjadi karena perubahan hormonal pada masa subur akan memicu peningkatan produksi cairan dan lendir yang membuat vagina menjadi basah.Jika kamu sedang merencanakan kehamilan, di masa ovulasi ini adalah waktu yang tepat untuk berhubungan seksual karena peluang terjadinya kehamilan cenderung lebih tinggi.
2. Sedang Terangsang
Vagina akan menjadi basah saat wanita terangsang secara seksual karena cairan vagina keluar lebih banyak dari biasanya. Cairan ini berfungsi untuk memudahkan proses penetrasi penis ke dalam vagina saat akan berhubungan intim.3. Keputihan
Vagina becek juga bisa disebabkan oleh keputihan. Kondisi ini sangat umum terjadi karena tubuh sedang berusaha membersihkan serta melindungi vagina dari infeksi dan iritasi. Selama terjadinya keputihan tersebut tidak berbau, berwarna bening, volumenya tidak berlebihan, dan tidak menimbulkan keluhan apapun, kamu tidak perlu cemas.4. Infeksi
Jika cairan vagina keluar dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, berbau tidak sedap, mengalami perubahan warna menjadi kekuningan, hijau, abu-abu, atau bahkan disertai dengan bercak darah dan rasa gatal, itu mungkin merupakan tanda infeksi.Berikut ini beberapa jenis infeksi yang bisa menyebabkan vagina becek:
a. Infeksi Jamur
Saat mengalami infeksi jamur, vagina akan mengeluarkan cairan kental berwarna putih. Terkadang, infeksi ini juga disertai dengan gejala lain, seperti rasa gatal dan sensasi terbakar pada vagina.b. Vaginosis Bakteri
Vaginosis adalah ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Pada vaginosis bakteri, vagina bisa mengeluarkan cairan berwarna putih, kekuningan, atau abu-abu yang berbau amis. Bau juga terkadang bisa lebih buruk setelah berhubungan seks.c. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat mengakibatkan keluarnya cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dari vagina. Keputihan ini juga sering terlihat berbusa dan berbau tidak sedap, terutama setelah menstruasi.Tips Mengatasi Vagina Becek
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sekaligus mencegah vagina becek secara berlebihan, di antaranya:a. Mandi setiap hari dan keringkan area genital dengan menepuk-nepuknya setelah mandi
b. Membasuh vagina dari depan ke belakang setiap kali setelah buang air
c. Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik
d. Menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat
e. Mengenakan pakaian dalam berbahan katun agar dapat menyerap keringat
f. Mengganti celana dalam setelah melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat
g. Hindari menggunakan sabun atau pewangi area kewanitaan
Itulah penjelasan terkait penyebab vagina becek. Setelah mengetahui informasi mengenai vagina becek, kamu tidak perlu merasa khawatir. Namun, jika vagina becek yang dialami terasa berlebihan atau bahkan mengganggu dan disertai dengan bau tak sedap, vagina membengkak, dan rasa gatal atau terbakar, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan penanganan.